Selasa, 25 Oktober 2011

merasakan kehidupan baru di XII IPA 2 cukup menyenangkan, hidup itu tak harus monoton. ada kalanya kita dituntut untuk berinofasi terupdate agar hidu itu seperti pelangi yang berwarna-warni. keseharianku menjalankan kelas XII juga berubah, tidak sesantai dulu waktu kelas X dan kelas XI. dulu aku bisa santai tapi kini santai sedetikpun materi akan ketinggalan. tahun terakhir di SMAN 1 Kota Mungkid yang membanggakan ku habiskan bersama sahabat-sahabatku XII IPA 2. bermacam-macam sifat, pola wajah, pola pikir, bercampur menjadi satu dibawah naungan ibu anik. jika dibandingkan dengan IPA yang lain, kalau menurutku yang paling rame ya IPA 2. pada RM semua.. hahhhahha.....................itulah candaan kita saat kita bosen, jenuh, suntuk.
aku fikir setelah aku kelas tiga aku tak disibukkn lagi sama organisasi, tapi semuanya hanya angan-angan. kini aku bersama temen-temen osis lagi sibuk ngurus album kenangan, penuh tantangan karena menyangkut nama baik angkatan. aku ga mau mengecewakan so kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk yang terbaik. semoga ini bukan mimpi. amin...

XI IPA 2 dengan XII IPA 2 sangat berbeda, tapi menurtku semuanya assikkk....!!!
terimakasih teman sudah mengisi hari-hariku yang bermakna.

buat semua teman-temanku SMAN 1 Kota Munkid, Jaya dan LULUS 100%

Kamis, 08 September 2011

penentuan titik beku berbagai larutan


PRAKTIKUM 1

Penentuan Titik Beku Berbagai Larutan
Selasa, 09 Agustus 2011


Dilaksanakan oleh  :
Ø Azizah N. Husnaini          (06)
Ø Khoirul Anam
Ø Mashunah Sulistyo W
Ø Vita Sari

SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

EKSPERIMEN
Penentuan Titik Beku Berbagai Larutan


1.                  Tujuan
Dilakukan penelitian ini adalah untuk menentukan titik beku berbagai larutan dan faktor yang mempengaruhinya.

2.                  Alat dan Bahan

Alat dan Bahan
ukuran/satuan
jumlah
gelas kimia plastik
500 ml
1
tabung reaksi dan rak
biasa
5/1
termometer
-10°-100°C
1
pengaduk kaca

1
sendok/spatula

1
es batu

secukupnya
garam dapur
kristal
100 gram
air suling

20ml
larutan urea
1m
20ml
larutan urea
2m
20ml
larutan NaCl
1m
20ml
larutan NaCl
2m
20ml

3.                  Langkah Kerja
3.1     Memasukkan butiran-butiran es batu ke dalam gelas kimia plastik hingga dua pertiga tinggi gelas kimia, tambahkan 8 sendok garam dapur lalu aduk.
3.2     Mengisi 1 tabung reaksi dengan air suling sebanyak 20 ml, dan masukkan tabung itu ke dalam campuran pebdingin, masukkan pengaduk kaca ke dalam tabung reaksi dan gerakkan naik turun dalam air suling hingga seluruhnya membeku.
3.3     Mengeluarkan tabung dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung sebagian mencair, mengganti pengaduk dengan thermometer. Dengan hati-hati, mengaduk campuran dalam tabung reaksi dengan thermometer secara naik-turun, kemudian membaca thermometer dan mencatat suhu campuran es dan air.
3.4     Mengulangi langkah 3.2 dan 3.3 dengan mengganti larutan-larutan urea dan NaCl sebagai pengganti air suling.

4.         Hasil Pengamatan
4.1     titik beku air suling        : -2°C
4.2     titik beku larutan            :
no
zat terlarut
molalitas
titik beku
ΔTf
1
Co(NH2)2
1 m
-4
4
2
Co(NH2)2
2 m
-5
5
3
NaCl
1 m
-4
4
4
NaCl
2 m
-3
3

5.         Pertanyaan
5.1     lebih besar manakah antara titik beku larutan dengan titik beku air (pelarut murni)?
5.2     bagaimanakah pengaruh molalitas larutan urea terhadap titik beku larutan dan penurunan titik bekunya?
5.3     bagaimanakah pengaruh molalitas larutan NaCl terhadap titik beku larutan dan penurunan titik bekunya?
5.4     pada molalitas yang sama, bagaimanakah pengaruh NaCl(elektrolit) dibandingkan pengaruh urea (non elektrolit) terhadap titik beku larutan. Menurut anda apakah yang menyebabkan perbedaan itu?

6.         Jawaban
6.1     titik beku larutan Co(NH2)1 mol: -4, Co(NH2)2 2 mol: -5, NaCl 1 mol: -4, NaCl 2 mol: -3, dan titik beku air -2. Sehingga dapat disimpulkan yang memiliki titik beku terbesar yaitu air.
6.2     pengaruh yang ditimbulkan oleh molalitas larutan urea terhadap titik beku larutan yaitu semakin kecil molalitas semakin besar titik bekunya dan pengaruh yang ditimbulkan oleh molalitas larutan urea terhadap penurunan titik beku yaitu semakin besar molalitas semakin besar pula penurunan titik bekunya
6.3     pengaruh molalitas larutan NaCl terhadap titik beku larutan yaitu semakin kecil molalitas semakin kecil pula titik bekunya dan pengaruh molalitas larutan NaCl terhadap penurunan titik beku yaitu semakin besar molalitas semakin kecil penurunan titik bekunya.
6.4     faktor yang menyebabkan NaCl dan urea memiliki perbedaan meskipun kedua larutan tersebut memiliki molalitas yang sama yaitu, karena kedua larutan tersebut berbeda, NaCl mempunyai sifat elektrolit dan urea mempunyai sifat non elektrolit. Dan ion-ion yang dimiliki oleh keduanya juga berbeda.

7.         Kesimpulan


















pengaruh intensitas cahaya terhadap perkecambahan


PRAKTIKUM 1

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERKECAMBAHAN
28 JULI 2011


Dilaksanakan oleh  :
Ø Azizah N. Husnaini          (06)
Ø Hisman Rishanudin          (13)
Ø Prio Widodo                      (24)
Ø R.M Febriyanto                 (26)
Ø Sayu Mas Wedyantie        (29)

SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
PRAKTIKUM 1

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERKECAMBAHAN
28 JULI 2011












Dilaksanakan oleh  :
Ø Azizah N. Husnaini              (06)
Ø Hisman Rishanudin              (13)
Ø Prio Widodo                         (24)
Ø R.M Febriyanto                    (26)
Ø Sayu Mas Wedyantie           (29)

SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering dibuat kecambah atau toge. Selain itu, kacang hijau juga memiliki bunga kacang hijau yang berbentuk kupu-kupu dan berwrna kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunga tersebut akan membentuk polongan yang berisi 10-15 biji kacang hijau. Dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan media dan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Sehubungan dengan adanya kacang hijau yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh cahaya, pada penelitian ini akan membahas mengenai perlakuan yang akan ditimbulkan dari pemberian intensitas cahya yang berbeda. Tumbuhan hijau termasuk kacang hijau, memerlukan cahaya tidak hanya untuk membuat makanan, tetapi juga untuk pertumbuhan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Salah satu sumber cahaya di bumi ini adalah matahari.

1.2              Perumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh intensitas cahaya terhadap pengaruh pertumbuhan kacang hijau?

1.3              Hipotesis
Biji kacang hijau akan tumbuh jika ditempatkan pada ruangan tertutup tanpa cahaya.

1.4              Variabel
1.4.1            variabel terikat     
pertumbuhan kacang hijau, parameternya adalah panjang batang
1.4.2            variabel bebas
variasi pemberian intensitas cahaya
perlakuan    :
a.    gelas 1: kacang hijau ditutup dengan kardus dengan diberi sedikit lubang
b.    gelas 2: kacang hijau ditutup dengan kardus tanpa lubang
c.    gelas 3: kacang hijau dibiarkan terbuka (terkena cahaya langsung)
1.4.3        variabel control
a.    gelas aqua berukuran standar
b.    jumlah biji kacang hijau pada masing-masing gelas aqua adalah 3 biji
c.    kardus
d.   jumlah kapas pada masing-masing gelas aqua memiliki ketinggian 4,5 cm
e.    volume air untuk menyirami biji kacang hijau bervolume sama
f.     gunting
g.    suhu
h.    kelembaban udara
i.      oksigen

1.5              Tujuan
Dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan terhadap tanaman kacang hijau dengan pemberian intensitas cahaya ynag berbeda.

















BAB II
DASAR TEORI

Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan seiring. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat balik) karena adanya pembelahan mitosis / pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh keduanya. Perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan. Tumbuhan bertambah tinggi dan besar disebabkan oleh pertambahan jumlah sel sebagai hasil pembelahan pada meristem (titik umbuh) di titik tumbuh primer dan sekunder. Pertambahan komponen-komponen seluler dan adanya diferensiasi sel, juga mempengaruhi pertumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahan biji. Kemudian kecambah berkembang menjadi tumbuh kecil dan sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan biji dimulai dengan perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji). Makanan, air, suhu, kelembapan, oksigen, dan cahaya merupakan faktor luar yang dapat mempengaruhi proses perkecambahan. Pengertian perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji tetapi juga dipakai untuk bagian tumbuhan lainnya. Secara visual dan morfologis suatu biji yang berkecambah, umumnya ditandai dengan terlihatnya akar atau daun yang menonjol keluar dari biji. Sebenarnya proses perkecambahan telah mulai dan berlangsung sebelum peristiwa ini muncul.
Air berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan tidak layu serta sebagai media reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis dan menjaga kelembapan. Bila tanaman kekurangan air, akan mengakibatkan tanaman menjadi kering,kekurangan nutrisi. Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan terburuk tanaman akan mati. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, suhu di lingkungan tanaman tersebut juga harus ditentukan. Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah 30C. Semakin tinggi suhu yang ada di lingkungan suatu tumbuhan, maka semakin laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan perlakuan tumbuhan pada suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang lebih panjang dari pada perlakuan tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan. Faktor lainnya adalah oksigen. Oksigen tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan pernah kehabisan oksigen bila hidup di lingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi sebagai respirasi sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen yang tumbuhan dapat hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan terhambat karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah. Faktor terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah intensitas cahaya. Tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh, akan tumbuh dengan ciri-ciri : berdaun hijau tua, pertumbuhannya lebih lambat namun stomatanya berjumlah sedikit namun ukurannya besar, perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan tanamana yang ditanam di tempat yang mendapatkan banyak cahaya, maka tanaman itu akan mempunyai ciri-ciri : berdaun hijau muda, stomatanya akan berjumlah banyak namun berukuran kecil, perakarannya lebih lebat dan pertumbuhannya lebih cepat. Beberapa proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh cahaya antara lain : perkecambahan, perpanjangan batang, perluasan daun, sintesis klorofil, gerakan batang, gerakan daun, pembukaan bunga dan dominasi tunas.
Tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya  dapat menguraikan auksin. Cahaya juga merangsang pembuangan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek dan ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang. Fungsi cahaya yaitu untuk membantu proses fotosintesis. Pada perkecambahan tidak memerlukan bantuan cahaya karena proses perkecambahan tidak melakukan proses fotosintesis, biji kacang hijau memiliki cadangan makanan untuk kebutuhannya selama masa pertumbuhan, sehingga biji kacang hijau tidak melakukan proses fotosintesis.











BAB III
ALAT BAHAN DAN CARA KERJA

3.1         Alat dan Bahan
3.1.1      Gelas aqua              : 3 buah
3.1.2      Biji kacang hijau     : 9 biji
3.1.3      Kapas                      : 1 bungkus
3.1.4      Air                           : secukupnya
3.1.5      Kardus                    : 2 buah
3.1.6      Gunting                   : 1 buah
3.1.7      Penggaris                : 1 buah
3.1.8        isolasi                        : secukupnya
3.2         Rancangan Percobaan/ Langkah Kerja
3.2.1      Mengambil biji kacang hijau, direndam selama 1 malam agar kacang hijau lebih cepat tumbuh.
3.2.2        Memilih biji kacang hijau yang akan ditanam (pilih yang keadaanya sama).
3.2.3        Menyusun kapas pada masing-masing gelas aqua dengan ketinggian 4,5 cm.
3.2.4        Menuangkan air secukupnya pada gelas aqua dengan tiap-tiap gelas aqua bervolume air yang sama.
3.2.5        Meletakkan 3 buah biji kacang hijau pada masing-masing gelas aqua.
3.2.6        Memberi nomor pada masing-masing gelas aqua agar tidak tertukar.
3.2.7        Memberi perlakuan yang berbeda pada masing-masing gelas aqua tersebut.
3.2.8        Menaruh gelas bernomor 1 pada tempat yang terkena sinar matahari dan ditutupi kardus dengan pemberian sedikit lubang.
3.2.9        Menaruh gelas bernomor 2 didalam ruangan dan menutupi gelas tersebut dengan kardus tanpa pemberian lubang.
3.2.10    Menaruh gelas bernomor 3 ditempat yang terkena sinar matahari tanpa ada penghalang / tanpa diberi perlakuan.
3.2.11    Menyiram masing-masing gelas aqua yang berisikan biji kacang hijau itu sekali sehari.
3.2.12    Mengukur dan mencatat perubahan pada tiap-tiap biji kacang hijau tiap hari selama satu minggu/ tujuh hari.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1         Hasil Pengamatan
              Tabel Hasil Pengamatan proses perkecambahan
Hari ke-
Perlakuan Pertumbuhan (cm)
Gelas 1 (box bolong)
Gelas 2 (box gelap)
Gelas 3 (Terang)
1
2
3
rata-rata
1
2
3
rata-rata
1
2
3
rata-rata
1
1.25
1.25
1.00
1.17
1.50
1.00
2.00
1.50
0.50
1.00
1.00
0.83
2
1.50
1.50
1.50
1.50
1.75
1.25
2.00
1.67
0.50
1.00
1.00
0.83
3
3.00
2.50
2.75
2.75
2.50
1.50
2.00
2.00
0.50
2.00
2.00
1.50
4
9.00
7.00
8.00
8.00
3.50
2.00
2.50
2.67
0.50
4.00
4.50
3.00
5
14.00
11.00
12.00
12.33
9.00
7.50
2.50
6.33
0.50
6.00
6.50
4.33
6
19.00
15.00
17.00
17.00
16.00
13.00
8.50
12.50
0.50
8.50
6.50
5.17
7
20.00
16.00
19.00
18.33
18.00
16.00
12.50
15.50
1.50
9.50
6.50
5.83
rata-rata total

8.73



6.02



3.07

4.2         Pembahasan
Percobaan ini menghubungkan antara kacang hijau dengan intensitas cahaya. Bila dilihat dari tabel di atas, setiap percobaan dari percobaan I, II dan III menunjukkan banyak perbedaan. Tanaman kacang hijau pada percobaan pertama tampak lebih subur daripada tanaman kacang hijau pada percobaan 2 dan 3. Tanaman kacang hijau pada percobaan pertama diletakkan pada tempat yang terkena sinar matahari dan ditutupi kardus dengan pemberian sedikit lubang sehingga arah pertumbuhannya menuju arah datangnya cahaya matahari dan daun yang dihasilkan tanpak sedikit berwarna kuning. Percobaan 2 diletakkan pada suatu ruangan dan biji kacang hijau ditutupi oleh kardus tanpa lubang sehingga biji tersebut tumbuh lurus, tetapi daun yang dihasilkan tampak kuning karena tidak mendapatkan cahaya matahari. Sedangkan percobaan 3 batangnya pendek dan daunnya hijau. Hal tersebut dikarenakan pada percobaan 3 terkena langsung oleh cahaya matahari. Meskipun begitu, perkecambahan tanaman kacang hijau pada percobaan 1 lebih cepat daripada pekecambahan pada percobaan 2 dan 3 . Ukuran batangnyapun lebih panjang. Tetapi tanaman biji kacang hijau pada percobaan 3 tampak

sangat kurus, dan pucat. Pertumbuhan abnormal. Selain itu, ada pula perbedaan pada masing-masing 3 kacang hijau yang terdapat pada gelas aqua pertama (ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari dan ditutupi kardus dengan pemberian sedikit lubang). Pada hari pertama pengukuran, tanaman pertama pada gelas aqua pertama dengan tanaman kedua belum terlalu terlihat perbedaan yang menonjol pada panjang batangnya karena tidak ada selisih diantara keduanya. Namun, tanaman kedua dan ketiga memiliki sedikit selisih yaitu 0.75 cm. Pada hari kedua pengukuran, panjang batang semakin bertambah panjang. Misalnya pada tanaman pertama yang pada hari pertama panjangnya 1.25 cm dan pada hari kedua panjangnya menjadi 1.5 cm. Pada hari kedua, panjang bantang yang  terjadi pada ketiga kacang hijau tersebut sama. Pada hari ketiga panjang batang mulai berbeda kembali. Kacang hijau yang paling panjang adalah kacang hijau pertama pada gelas aqua pertama. Begitu pula pada hari keempat, batang kacang kecambah yang paling panjang adalah kacang hijau pertama. Jadi panjang batangnya menjadi 9 cm. sesampainya pada hari ketujuh bantang yang paling panjang tetap kacang hijau pertama, yang panjangnya menjadi 20 cm. Panjang batang tanaman kedua 16 cm tetapi banjang batang ketiga lebih panjang dari yang kedua yaitu 19 cm. Sehingga pada gelas aqua pertama ketiga tumbuhan kacang hijau tersebut memiliki rata-rata 8.73 cm. Terjadinya perbedaan pada tumbuhan kacang hijau yang memiliki panjang dikarenakan posisi kacang hijau di dalam gelas aqua tersebut juga berbeda. Posisi kapas yang tidak rata karena saling tumpang tindih sehingga ketebalan kapas juga berbeda-beda dan oleh karena itu, kacang hijau yang letak kedalamnya berbeda-beda. Kacang hijau pada gelas pertama tumbuh dengan batang yang cukup panjang tetapi arah batang membengkok karena disebabkan adanya lubang pada kardus itu sehingga tanaman tersebut tumbuh menuju arah datangnya cahaya matahari dan daun yang dihasilkan berwarna kuning pucat karena kacang hijau tersebut ditutupi oleh kardus sehingga oksigen yang diperlukan tampak berkurang. Tanaman kacang hijau yang ditutupi dengan kardus tanpa lubang (pada gelas aqua ke-2) pada hari pertamanya panjang batangnya sudah mencapai ±1.5 cm. Pada hari kedua  rata-rata panjang batang yang telah tumbuh yaitu 1.67 cm. Pada hari ketiga dan keempat, pertumbuhan panjang pada ketiga batang tersebut tidak mengalami perubahan panjang yang pesat. Tetapi pada hari kelima, panjang batang mengalami perubahan yang pesat, yang semula panjang batang tumbuhan pertama hanya 3.5 cm menjadi 9 cm. sedangkan pada tumbuhan kedua yang semula memiliki panjang 2 cm berubah panjang menjadi 7.5 cm. Berbeda dengan tumbuhan pertama dan kedua pada gelas aqua kedua, tumbuhan ketiga tidak mengalami pertumbuhan yang semula 2.5 cm tetap menjadi 2.5 cm. pada hari keenam pertumbuhan tanaman ketiga telah mengalami perubahan panjang menjadi 8.5 cm. Tumbuhan pertama memiliki panjang batang yang paling panjang yaitu dengan panjang 16 cm. sampai pada hari ketujuh tumbuhan kacang hijau pertama masih memiliki panjang yang lebih panjang dari tumbuhan kedua dan ketiga. Rata-rata panjang yang dihasilkan pada hari ketujuh yaitu 15.5 cm. pertumbuhan yang terjadi pada gelas aqua kedua tersebut masih dibawah pertumbuhan kacang hijau pada gelas aqua pertama. Pada gelas aqua ketiga pertumbuhan yang terjadi sangat berbeda dengan pertumbuhan yang terjadi pada gelas aqua pertama dan kedua, karena panjang batang yang dihasilkan tidak sepanjang batang yang dihasilkan pada gelas pertama dan kedua. Tanaman kacang hijau pada gelas aqua yang ketiga pada hari pertama dan kedua, memiliki rata-rata panjang batang yang sama yaitu 0.83 cm. pertumbuhan yang terjadi pada tumbuhan pertama gelas aqua ketiga sangat lambat karena sampai pada hari keenam panjang bantang yang dihasilkan tidak berubah. Hal tersebut dikarenakan peletakan biji kacang hijau yang tidak sempurna sehingga menghambat pertumbuhannya. Pada hari ketujuh tumbuhan pertama mengalami perubahan panjang menjadi 1.5 cm. Sedangkan pada tumbuhan kedua dan ketiga pada gelas aqua ketiga mengalami perubahan. Pada hari kedua dan ketiga tinggi batang tumbuhan kedua dan ketiga sama. Mulai pada hari keempat kedua tanaman tersebut mengalami perbedaan panjang, yang semula pada tumbuhan kedua dan ketiga memiliki panjang 2 cm berubah panjang menjadi 4 cm pada tumbuhan kedua dan 4.5 cm pada tumbuhan ketiga. Pada hari keenam perubahan panjang antara tanaman kedua dan ketiga semakin berbeda dengan selisih 2 cm. sesampainya pada hari ketujuh rata-rata ketiga tanaman tersebut mencapai 5.83 cm, tetapi rata-rata keseluruhan yang dihasilkan sangat rendah yaitu 3.07 cm. Hal tersebut berbeda jauh dengan pertumbuhan tanaman yang terjadi pada tanaman di aqua gelas pertama dan kedua. Hal tersebut terjadi karena proses perkecambahan tidak memerlukan cahaya matahari sehingga cahaya matahari pada proses perkecambahan menghambat pertumbuhan mereka.


BAB V
PENUTUP

5.1         Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa, intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau karena kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya akan lebih besar dan pertumbuhannya akan lebih cepat dari pada kacang hijau yang mendapatkan cahaya.

5.2         Saran
Sebaiknya dalam melakukan penelitian seperti ini, perlu diperhatikan peletakan kacang hijau di dalam gelas aqua jangan sampai ada salah satu kacang hijau yang posisinya tidak sesuai sehingga menghambat proses perkecambahan dan teratur dalam menyirami biji kacang hijau, selain itu penataan kapas juga harus diperhatikan karena perbedaan ketebalan kapas juga berpengaruh penting dalam proses pertumbuhan biji kacang hijau.
















BAB VI
LAMPIRAN


Pertumbuhan hari pertama
         


Pertumbuhan heri ke-2
         






Pertumbuhan hari ke-3
      

Pertumbuhan hari ke-4
      

Pertumbuhan hari ke-5
         

Pertumbuhan hari ke-6
      

Pertumbuhan hari ke-7
      










DAFTAR PUSTAKA

Khristiyono.2008.spm biologi sma dan ma.jakarta:erlangga
Pratiwi,sri maryati,srikini,suharno,bambang s.2006.biologi sma.jakarta:erlangga
Saktiyono.1989.biologi 2.klaten:PT Intan Pariwara