PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERKECAMBAHAN
28
JULI 2011
Dilaksanakan oleh
:
Ø Azizah N. Husnaini (06)
Ø Hisman Rishanudin (13)
Ø Prio Widodo (24)
Ø R.M Febriyanto (26)
Ø Sayu Mas Wedyantie (29)
SMA NEGERI 1
KOTA MUNGKID
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERKECAMBAHAN
28
JULI 2011
Dilaksanakan oleh
:
Ø Azizah N. Husnaini (06)
Ø Hisman Rishanudin (13)
Ø Prio Widodo (24)
Ø R.M Febriyanto (26)
Ø Sayu Mas Wedyantie (29)
SMA NEGERI 1
KOTA MUNGKID
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kacang hijau adalah tanaman budidaya dan palawija
yang dikenal luas di daerah tropika. Tanaman ini memiliki kulit yang hijau,
berbiji putih, dan sering dibuat kecambah atau toge. Selain itu, kacang hijau
juga memiliki bunga kacang hijau yang berbentuk kupu-kupu dan berwrna kuning
kehijauan atau kuning pucat. Bunga tersebut akan membentuk polongan yang berisi
10-15 biji kacang hijau. Dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan
media dan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya.
Sehubungan dengan adanya kacang hijau yang dalam pertumbuhannya dipengaruhi
oleh cahaya, pada penelitian ini akan membahas mengenai perlakuan yang akan
ditimbulkan dari pemberian intensitas cahya yang berbeda. Tumbuhan hijau
termasuk kacang hijau, memerlukan cahaya tidak hanya untuk membuat makanan,
tetapi juga untuk pertumbuhan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Salah
satu sumber cahaya di bumi ini adalah matahari.
1.2
Perumusan
Masalah
Bagaimanakah pengaruh intensitas
cahaya terhadap pengaruh pertumbuhan kacang hijau?
1.3
Hipotesis
Biji
kacang hijau akan tumbuh jika ditempatkan pada ruangan tertutup tanpa cahaya.
1.4
Variabel
1.4.1
variabel
terikat
pertumbuhan kacang hijau,
parameternya adalah panjang batang
1.4.2
variabel
bebas
variasi pemberian intensitas cahaya
perlakuan :
a. gelas
1: kacang hijau ditutup dengan kardus dengan diberi sedikit lubang
b. gelas
2: kacang hijau ditutup dengan kardus tanpa lubang
c. gelas
3: kacang hijau dibiarkan terbuka (terkena cahaya langsung)
1.4.3
variabel
control
a. gelas
aqua berukuran standar
b. jumlah
biji kacang hijau pada masing-masing gelas aqua adalah 3 biji
c. kardus
d. jumlah
kapas pada masing-masing gelas aqua memiliki ketinggian 4,5 cm
e. volume
air untuk menyirami biji kacang hijau bervolume sama
f. gunting
g. suhu
h. kelembaban
udara
i. oksigen
1.5
Tujuan
Dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
dampak apa saja yang ditimbulkan terhadap tanaman kacang hijau dengan pemberian
intensitas cahaya ynag berbeda.
BAB II
DASAR TEORI
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri
makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan seiring. Pertumbuhan
adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat balik) karena
adanya pembelahan mitosis / pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh
keduanya. Perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan
fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk
dan tingkat kedewasaan. Tumbuhan bertambah tinggi dan besar disebabkan oleh
pertambahan jumlah sel sebagai hasil pembelahan pada meristem (titik umbuh) di
titik tumbuh primer dan sekunder. Pertambahan komponen-komponen seluler dan
adanya diferensiasi sel, juga mempengaruhi pertumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dimulai
dengan perkecambahan biji. Kemudian kecambah berkembang menjadi tumbuh kecil
dan sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan biji dimulai dengan perkecambahan. Perkecambahan adalah munculnya
plantula (tanaman kecil dari dalam biji). Makanan, air, suhu, kelembapan,
oksigen, dan cahaya merupakan faktor luar yang dapat mempengaruhi proses
perkecambahan. Pengertian
perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji tetapi juga dipakai
untuk bagian tumbuhan lainnya. Secara visual dan morfologis suatu biji yang
berkecambah, umumnya ditandai dengan terlihatnya akar atau daun yang menonjol
keluar dari biji. Sebenarnya proses perkecambahan telah mulai dan berlangsung
sebelum peristiwa ini muncul.
Air
berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan tidak layu serta sebagai
media reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis dan menjaga kelembapan.
Bila tanaman kekurangan air, akan mengakibatkan tanaman menjadi
kering,kekurangan nutrisi. Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena
pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan terburuk tanaman akan mati.
Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, suhu di lingkungan tanaman tersebut juga
harus ditentukan. Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah 30⁰C. Semakin tinggi suhu yang ada di lingkungan suatu
tumbuhan, maka semakin laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada
tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan perlakuan tumbuhan pada
suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang lebih panjang dari pada perlakuan
tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu sendiri adalah untuk aktivitas
enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan. Faktor lainnya adalah oksigen.
Oksigen tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan pernah kehabisan oksigen
bila hidup di lingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi sebagai respirasi
sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen
yang tumbuhan dapat hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan
terhambat karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah. Faktor
terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah intensitas cahaya.
Tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh, akan tumbuh dengan ciri-ciri :
berdaun hijau tua, pertumbuhannya lebih lambat namun stomatanya berjumlah
sedikit namun ukurannya besar, perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan
tanamana yang ditanam di tempat yang mendapatkan banyak cahaya, maka tanaman
itu akan mempunyai ciri-ciri : berdaun hijau muda, stomatanya akan berjumlah
banyak namun berukuran kecil, perakarannya lebih lebat dan pertumbuhannya lebih
cepat. Beberapa proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh cahaya
antara lain : perkecambahan, perpanjangan batang, perluasan daun, sintesis
klorofil, gerakan batang, gerakan daun, pembukaan bunga dan dominasi tunas.
Tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyaknya cahaya yang
dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat
pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat
menguraikan auksin. Cahaya juga merangsang pembuangan tumbuhan tertentu. Ada
tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek dan ada pula tumbuhan yang
berbunga pada hari panjang. Fungsi cahaya yaitu untuk membantu proses
fotosintesis. Pada perkecambahan tidak memerlukan bantuan cahaya karena proses
perkecambahan tidak melakukan proses fotosintesis, biji kacang hijau memiliki
cadangan makanan untuk kebutuhannya selama masa pertumbuhan, sehingga biji
kacang hijau tidak melakukan proses fotosintesis.
BAB
III
ALAT
BAHAN DAN CARA KERJA
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Gelas aqua :
3 buah
3.1.2 Biji kacang hijau : 9 biji
3.1.3 Kapas :
1 bungkus
3.1.4 Air :
secukupnya
3.1.5 Kardus :
2 buah
3.1.6 Gunting :
1 buah
3.1.7 Penggaris :
1 buah
3.1.8
isolasi :
secukupnya
3.2 Rancangan Percobaan/ Langkah Kerja
3.2.1 Mengambil biji kacang hijau, direndam
selama 1 malam agar kacang hijau lebih cepat tumbuh.
3.2.2
Memilih biji kacang hijau yang akan
ditanam (pilih yang keadaanya sama).
3.2.3
Menyusun kapas pada masing-masing gelas
aqua dengan ketinggian 4,5 cm.
3.2.4
Menuangkan air secukupnya pada gelas
aqua dengan tiap-tiap gelas aqua bervolume air yang sama.
3.2.5
Meletakkan 3 buah biji kacang hijau pada
masing-masing gelas aqua.
3.2.6
Memberi nomor pada masing-masing gelas
aqua agar tidak tertukar.
3.2.7
Memberi perlakuan yang berbeda pada
masing-masing gelas aqua tersebut.
3.2.8
Menaruh gelas bernomor 1 pada tempat
yang terkena sinar matahari dan ditutupi kardus dengan pemberian sedikit lubang.
3.2.9
Menaruh gelas bernomor 2 didalam ruangan
dan menutupi gelas tersebut dengan kardus tanpa pemberian lubang.
3.2.10 Menaruh
gelas bernomor 3 ditempat yang terkena sinar matahari tanpa ada penghalang /
tanpa diberi perlakuan.
3.2.11 Menyiram
masing-masing gelas aqua yang berisikan biji kacang hijau itu sekali sehari.
3.2.12 Mengukur
dan mencatat perubahan pada tiap-tiap biji kacang hijau tiap hari selama satu
minggu/ tujuh hari.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan proses perkecambahan
|
Hari ke-
|
Perlakuan
Pertumbuhan (cm)
|
|
Gelas
1 (box bolong)
|
Gelas
2 (box gelap)
|
Gelas
3 (Terang)
|
|
1
|
2
|
3
|
rata-rata
|
1
|
2
|
3
|
rata-rata
|
1
|
2
|
3
|
rata-rata
|
|
1
|
1.25
|
1.25
|
1.00
|
1.17
|
1.50
|
1.00
|
2.00
|
1.50
|
0.50
|
1.00
|
1.00
|
0.83
|
|
2
|
1.50
|
1.50
|
1.50
|
1.50
|
1.75
|
1.25
|
2.00
|
1.67
|
0.50
|
1.00
|
1.00
|
0.83
|
|
3
|
3.00
|
2.50
|
2.75
|
2.75
|
2.50
|
1.50
|
2.00
|
2.00
|
0.50
|
2.00
|
2.00
|
1.50
|
|
4
|
9.00
|
7.00
|
8.00
|
8.00
|
3.50
|
2.00
|
2.50
|
2.67
|
0.50
|
4.00
|
4.50
|
3.00
|
|
5
|
14.00
|
11.00
|
12.00
|
12.33
|
9.00
|
7.50
|
2.50
|
6.33
|
0.50
|
6.00
|
6.50
|
4.33
|
|
6
|
19.00
|
15.00
|
17.00
|
17.00
|
16.00
|
13.00
|
8.50
|
12.50
|
0.50
|
8.50
|
6.50
|
5.17
|
|
7
|
20.00
|
16.00
|
19.00
|
18.33
|
18.00
|
16.00
|
12.50
|
15.50
|
1.50
|
9.50
|
6.50
|
5.83
|
|
rata-rata total
|
|
8.73
|
|
|
|
6.02
|
|
|
|
3.07
|
4.2 Pembahasan
Percobaan
ini menghubungkan antara kacang hijau dengan intensitas cahaya. Bila dilihat
dari tabel di atas, setiap percobaan dari percobaan I, II dan III menunjukkan
banyak perbedaan. Tanaman kacang hijau pada percobaan pertama tampak lebih
subur daripada tanaman kacang hijau pada percobaan 2 dan 3. Tanaman kacang
hijau pada percobaan pertama diletakkan pada tempat yang terkena sinar matahari
dan ditutupi kardus dengan pemberian sedikit lubang sehingga arah
pertumbuhannya menuju arah datangnya cahaya matahari dan daun yang dihasilkan
tanpak sedikit berwarna kuning. Percobaan 2 diletakkan pada suatu ruangan dan
biji kacang hijau ditutupi oleh kardus tanpa lubang sehingga biji tersebut tumbuh
lurus, tetapi daun yang dihasilkan tampak kuning karena tidak mendapatkan
cahaya matahari. Sedangkan percobaan 3 batangnya pendek dan daunnya hijau. Hal
tersebut dikarenakan pada percobaan 3 terkena langsung oleh cahaya matahari. Meskipun
begitu, perkecambahan tanaman kacang hijau pada percobaan 1 lebih cepat
daripada pekecambahan pada percobaan 2 dan 3 . Ukuran batangnyapun lebih
panjang. Tetapi tanaman biji kacang hijau pada percobaan 3 tampak
sangat
kurus, dan pucat. Pertumbuhan abnormal. Selain itu, ada pula perbedaan pada
masing-masing 3 kacang hijau yang terdapat pada gelas aqua pertama (ditempatkan
pada tempat yang terkena sinar matahari dan ditutupi kardus dengan pemberian
sedikit lubang). Pada hari pertama pengukuran, tanaman pertama pada gelas aqua
pertama dengan tanaman kedua belum terlalu terlihat perbedaan yang menonjol
pada panjang batangnya karena tidak ada selisih diantara keduanya. Namun,
tanaman kedua dan ketiga memiliki sedikit selisih yaitu 0.75 cm. Pada hari
kedua pengukuran, panjang batang semakin bertambah panjang. Misalnya pada
tanaman pertama yang pada hari pertama panjangnya 1.25 cm dan pada hari kedua
panjangnya menjadi 1.5 cm. Pada hari kedua, panjang bantang yang terjadi pada ketiga kacang hijau tersebut
sama. Pada hari ketiga panjang batang mulai berbeda kembali. Kacang hijau yang
paling panjang adalah kacang hijau pertama pada gelas aqua pertama. Begitu pula
pada hari keempat, batang kacang kecambah yang paling panjang adalah kacang
hijau pertama. Jadi panjang batangnya menjadi 9 cm. sesampainya pada hari
ketujuh bantang yang paling panjang tetap kacang hijau pertama, yang panjangnya
menjadi 20 cm. Panjang batang tanaman kedua 16 cm tetapi banjang batang ketiga
lebih panjang dari yang kedua yaitu 19 cm. Sehingga pada gelas aqua pertama
ketiga tumbuhan kacang hijau tersebut memiliki rata-rata 8.73 cm. Terjadinya
perbedaan pada tumbuhan kacang hijau yang memiliki panjang dikarenakan posisi
kacang hijau di dalam gelas aqua tersebut juga berbeda. Posisi kapas yang tidak
rata karena saling tumpang tindih sehingga ketebalan kapas juga berbeda-beda
dan oleh karena itu, kacang hijau yang letak kedalamnya berbeda-beda. Kacang
hijau pada gelas pertama tumbuh dengan batang yang cukup panjang tetapi arah batang
membengkok karena disebabkan adanya lubang pada kardus itu sehingga tanaman
tersebut tumbuh menuju arah datangnya cahaya matahari dan daun yang dihasilkan
berwarna kuning pucat karena kacang hijau tersebut ditutupi oleh kardus
sehingga oksigen yang diperlukan tampak berkurang. Tanaman kacang hijau yang
ditutupi dengan kardus tanpa lubang (pada gelas aqua ke-2) pada hari pertamanya
panjang batangnya sudah mencapai ±1.5 cm. Pada hari kedua rata-rata panjang batang yang telah tumbuh
yaitu 1.67 cm. Pada hari ketiga dan keempat, pertumbuhan panjang pada ketiga
batang tersebut tidak mengalami perubahan panjang yang pesat. Tetapi pada hari
kelima, panjang batang mengalami perubahan yang pesat, yang semula panjang
batang tumbuhan pertama hanya 3.5 cm menjadi 9 cm. sedangkan pada tumbuhan
kedua yang semula memiliki panjang 2 cm berubah panjang menjadi 7.5 cm. Berbeda
dengan tumbuhan pertama dan kedua pada gelas aqua kedua, tumbuhan ketiga tidak
mengalami pertumbuhan yang semula 2.5 cm tetap menjadi 2.5 cm. pada hari keenam
pertumbuhan tanaman ketiga telah mengalami perubahan panjang menjadi 8.5 cm.
Tumbuhan pertama memiliki panjang batang yang paling panjang yaitu dengan
panjang 16 cm. sampai pada hari ketujuh tumbuhan kacang hijau pertama masih
memiliki panjang yang lebih panjang dari tumbuhan kedua dan ketiga. Rata-rata
panjang yang dihasilkan pada hari ketujuh yaitu 15.5 cm. pertumbuhan yang
terjadi pada gelas aqua kedua tersebut masih dibawah pertumbuhan kacang hijau
pada gelas aqua pertama. Pada gelas aqua ketiga pertumbuhan yang terjadi sangat
berbeda dengan pertumbuhan yang terjadi pada gelas aqua pertama dan kedua,
karena panjang batang yang dihasilkan tidak sepanjang batang yang dihasilkan
pada gelas pertama dan kedua. Tanaman kacang hijau pada gelas aqua yang ketiga
pada hari pertama dan kedua, memiliki rata-rata panjang batang yang sama yaitu
0.83 cm. pertumbuhan yang terjadi pada tumbuhan pertama gelas aqua ketiga
sangat lambat karena sampai pada hari keenam panjang bantang yang dihasilkan
tidak berubah. Hal tersebut dikarenakan peletakan biji kacang hijau yang tidak
sempurna sehingga menghambat pertumbuhannya. Pada hari ketujuh tumbuhan pertama
mengalami perubahan panjang menjadi 1.5 cm. Sedangkan pada tumbuhan kedua dan
ketiga pada gelas aqua ketiga mengalami perubahan. Pada hari kedua dan ketiga
tinggi batang tumbuhan kedua dan ketiga sama. Mulai pada hari keempat kedua
tanaman tersebut mengalami perbedaan panjang, yang semula pada tumbuhan kedua
dan ketiga memiliki panjang 2 cm berubah panjang menjadi 4 cm pada tumbuhan
kedua dan 4.5 cm pada tumbuhan ketiga. Pada hari keenam perubahan panjang
antara tanaman kedua dan ketiga semakin berbeda dengan selisih 2 cm.
sesampainya pada hari ketujuh rata-rata ketiga tanaman tersebut mencapai 5.83
cm, tetapi rata-rata keseluruhan yang dihasilkan sangat rendah yaitu 3.07 cm. Hal
tersebut berbeda jauh dengan pertumbuhan tanaman yang terjadi pada tanaman di
aqua gelas pertama dan kedua. Hal tersebut terjadi karena proses perkecambahan
tidak memerlukan cahaya matahari sehingga cahaya matahari pada proses
perkecambahan menghambat pertumbuhan mereka.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari
percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa, intensitas cahaya sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau karena kacang hijau yang
mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya akan lebih besar dan pertumbuhannya
akan lebih cepat dari pada kacang hijau yang mendapatkan cahaya.
5.2 Saran
Sebaiknya
dalam melakukan penelitian seperti ini, perlu diperhatikan peletakan kacang
hijau di dalam gelas aqua jangan sampai ada salah satu kacang hijau yang posisinya
tidak sesuai sehingga menghambat proses perkecambahan dan teratur dalam
menyirami biji kacang hijau, selain itu penataan kapas juga harus diperhatikan
karena perbedaan ketebalan kapas juga berpengaruh penting dalam proses
pertumbuhan biji kacang hijau.
BAB VI
LAMPIRAN
Pertumbuhan hari pertama
Pertumbuhan heri ke-2
Pertumbuhan hari ke-3
Pertumbuhan hari ke-4
Pertumbuhan hari ke-5
Pertumbuhan hari ke-6
Pertumbuhan hari ke-7
DAFTAR PUSTAKA
Khristiyono.2008.spm biologi sma dan ma.jakarta:erlangga
Pratiwi,sri
maryati,srikini,suharno,bambang s.2006.biologi
sma.jakarta:erlangga
Saktiyono.1989.biologi 2.klaten:PT Intan Pariwara